Tertidur Tanpa Bermimpi

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kutak tau apa harapanku...
Apa arti mimpi dan impian..
Karna kutak pernah bermimpi..
Pejamkan matapun kemarin berlalu..

Cinta yang aku jalani..
Tiada rasa...
Tiada hasil dan kenangan...
Mengapa aku begitu lumpuh rasa...

Kutukan dunia untuk berhenti mencintai..
Menenggelamkan aku dalam samudera..
Di mana lagi cinta tulus itu...
Kapan lagi harus ketemukan dia...

Percumalah aku pejamkan mata..
Merenungi waktu yang tlah berlalu...
Karna tak satu jua jejaknya terekam...
Bagaikan kafilah yang berlalu..

Kecewa Bertubi-Tubi

"Hidup ini indah karena Cinta"

Oh akulah reruntuhan istana..
Megahku tenggelam dalam badai api...
Aku tertimpa gunung besar dari langit..
Dan musnah dalam debunya yang membara...

Aku tlah retak dalam kepatahan...
Cintaku lenyap dalam kecewa berkali-kali..
3600 kali yang berjalan, aku kesakitan..
Bertemu kembali dalam kekecewaan besar...

Insan daripadaku meledak-ledak...
Tak ada nurani, pantas mati tanpa nisan...
Tak berdaya lagi tlah kuaniaya diri..
Pasrahkan pada-Nya agar tak tersisa hati..

Kau yang kucinta tega berlari...
3600 kali tersakiti dengan lautan...
Kau tenggelamkan aku tanpa jejak haluan..
Aku tersisih di antara kebahagiaan...

Cukup sekali, tapi terjadi lagi..
Kau tega menghianati aku kembali...
Tak ada lagi percayakan cinta ini...
Pantaslah aku mati dalam api kecewa ini...

Mencoba Sempurna Dalam Cinta

"Hidup ini indah karena Cinta"

Aku tak sempurna...
Mataku menatap ke depan bagaikan garis..
Dan tanganku hanya sepasang tuk menggenggam..
Kakiku berpijak di atas bumi yang kokoh...
Tapi kumudah goyah meskipun di atas karang....

Aku tak sempurna...
Telingaku hanya tuk mendengar dan mendengar...
Kumenghirup dunia agarku tetap hidup...
Kala lelah aku terbaring dalam mimpi..
Berharap menjadi sempurna bagai malaikat..

Aku tak sempurna...
Tapi ku jua tak sendirian di dunia..
Di sana banyak insan yang serupa denganku...
Mencoba sempurna dalam cinta..
Mencinta dan berharap dicinta...

Meskipun jiwa dan raga tak sempurna..
Hanya harap saja tuk pasrahkan diri...
Di dalam cinta kugenggam cahaya sempurna...
Berpadu dalam darah dan dagingku...
Merasa, mencinta dan harapan akan cinta....

Pernyataan Cintaku Padamu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Manusia mudah berkata dan berdusta..
Mencaci maki dan menyayat setajam pedang...
Tapi taukah engkau rasa tak dapat berbohong...
Jikalau adapun, percayalah cintaku tulus..

Tataplah mataku sayang...
Janganlah berbicara sebelum kau dengarkan..
Inilah manusia hina yang mencintaimu...
Berharap hatimu berlabuh di dasar cintaku...

Dengarlah ucapan bibirku sayang...
Aku mencintaimu...
Aku menyayangimu di lubuk hati terdalam..
Cintaku, jiwaku, ragaku hanya untukmu seorang..

Cintaku padamu bukanlah sandiwara..
Cintaku padamu bukanlah main-main..
Semudahnya bibir ini terucap...
Getar pilu hampir buatku tak sanggup berkata..

Sayang... apapun yang ingin kau katakan..
Apapun jua jawaban dari bibir manismu...
Sungguhlah keputusan akan kejujuran hatimu...
Karna inilah pernyataan cintaku padamu...

Betapa Aku Memujamu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kasih...
Nan cantik bagaikan alam indah..
Senyummu yang semanis buah apel..
Mengisyaratkan diriku tuk memilikimu..

Engkau indah bagaikan bunga mawar...
Matamu yang laksana bulan purnama...
Kulitmu yang putih bak batu pualam..
Menjerat hatiku tuk segera mendekatimu..

Suaramu halus bagaikan melodi kecapi...
Bibirmu yang semerah buah delima..
Dan rambutmu bagaikan sungai langit..
Mempesonaku dalam bayangan indahmu...

Jatuh tersungkur aku memujamu...
Bagaikan dewi vinus yang kejora...
Sinarnya terang dan kaulah wujudnya..
Betapa indah dan menawan engkau..

Di antara berjuta wanita di dunia..
Kaulah yang tercipta begitu sempurna...
Pun jikalau kau tahu perasaanku ini..
Kuharap cantikmu tak jadi pajangan saja..

Melodi Cinta

"Hidup ini indah karena Cinta"

Memetik gitar dalam senandung...
Memejamkan mata serasa bayu membelai...
Melodi demi melodi mengalun meliuk...
Menggetarkan jiwa yang sepi cinta..
Merindukan bulan yang semalam hilang..

Gitar usang menemani slalu...
Sebagaimana dirimu yang menemani..
Kita bernyanyi bersama..
Kita berdendang berdua...
Dan menikmati indahnya malam berdua...

Sungguh penantian bagaikan abadi..
Tapi melodi cinta slalu bernaung..
Jikalau bersamamu..kenangan indahku..
Di teras pualam duduk memangku gitar..
Kita bernyanyi menyambut kedatangan cinta...

Aku mabuk dalam asmara...
Menatapmu... merasakan bahagiamu..
Adalah suka cita pada sang Kuasa..
Sungguh anugerah terindah dan nyata..
Antara engkau, aku dan melodi cinta...

Jangan Tinggalkan Aku, Sayang...

"Hidup ini indah karena Cinta"

Aku di sini slalu berharap..
Berharap biduk di sana slalu berlabuh..
Di tepian pantai hatiku yang bening..
Disinari sang surya yang memerah...
Dengan ombaknya sayup-sayup bertiarap..

Sebagaimana dedaunan pergi bersama aliran..
Kuharap hatimu tak berlari dari peraduan..
Karna siapa lagi hartaku yang berharga..
Selain engkau sang kencana di dalam jiwa..
Yang mewarnai dan mengisi hati yang kosong.

Sayang dan rasa adalah milikku seorang...
Kupersembahkan semuanya bagimu saja..
Selayaknya sang ratu, istanaku adalah istanamu.
Kaulah menemani siang dan malam hidupku...
Dan tiada arti dunia jiwa hadirmupun tiada...

Seharapnya padamu seorang kekasih..
Janganlah tinggalkan aku di sini, sayang...
Kubutuh belaian dan kasih sayang darimu...
Karna tabuh genderang cinta bergelora bagimu..
Dan bila kau pergi, meranalah hati ini..

Cinta Mendewasakan

"Hidup ini indah karena Cinta"

Ingatku pada masa kecilku...
Disanjung dan dibelai ibunda..
Merawatku tat kala kutak berdaya..
Menatap langit-langit dan berharap..
Menggapai sejuta bintang di atas sana..

Bersama waktu yang berlalu..
Kian besarnya aku menginjak dunia..
Mencoba berdiri dan meraih kembali..
Berharap lagi dapat memeluk ibunda..
Meskipun sulit tapi tetap kucoba..

Tahun berjalan bagaikan roda..
Akupun smakin dewasa dan besar..
Bagaikan tunas yang menjadi pohon..
Aku mengenal cinta dan dicinta...
Indahnya dunia bagaikan kasih orang tua..

Mengecap madu, kurasakan pahit..
Pedih kurasa dan waktu seperti terhenti..
Langkah tak pasti karna kasihku..
Datang dan pergi bagaikan pasang laut..
Menenggelamkan aku pada cinta yang palsu..

Sejawat sang matahari dan rembulan..
Membisikkiku yang penuh kecewa...
Mereka berpisah namun saling membutuhkan..
Tiada cintapun apalah arti dunia..
Sungguhku mengertilah apa kata mereka..

Kakiku tercipta untuk melangkah bersama..
Tanganku terbentuk untuk memberi rasa..
Hatiku memerah tuk mencintai..
Oh anugerahku yang mendewasakan..
Semakin hari mengertinya daku akan hidup ini..

Menapak Dalam Kesepian

"Hidup ini indah karena Cinta"


Siang dan malam bagaikan lorong gelap..
Yang siap kulalui tanpa kata dan bicara...
Melangkah tiada pasti dalam keraguan..
Insan manakah yang sebodohnya berlalu demikian..

Sendiriku melangkah dalam kefanaan..
Menghina diri dalam caci dan cinta..
Sanggupkah aku menggenggam segumpal rasa..
Yang pabila goyah, semuanya bertaburan..

Janganlah biarkan aku sendiri wahai manusia..
Aku sudah tak tahan menahan kecamuk ini..
Rasa yang terpendam terasa menjerat leher...
Trasa sesak bagaikan di tiang gantungan..

Matilah saja aku dalam keputusasaan..
Agar jangan lagi cinta ini membebani..
Rasa demi rasa bagaikan gunung yang menimpa..
Kapankah mereka menjadi kapas di atas pundak?

Harapan itu pasti dan cinta itu kekal..
Manakala cobaan demi cobaan mengikatku..
Kupastikan semuanya adalah takdir yang dilalui..
Meski sendiri.. semua kulalui untuk mendapati..

Rinduku Siang dan Malam

"Hidup ini indah karena Cinta"

Oh bulan yang bernaung di atas sana...
Dengarkanlah rintihan hati kecilku..
Merindukan sang pujaan yang mengabaikan..
Tak perdulikan betapa aku mencintainya...

Keluku bagaikan anak domba yang terjerat..
Menahan perih sakitnya rindu yang tersumbat..
Oh penat rasanya jiwa kala kuterpejam...
Siang dan malam kurasakan tiada ruangnya...

Kenapa aku harus mencintai dirimu...
Selaksa dunia berjuta insan di sana..
Kutlah lekatkan rasa ini pada dikau..
Wahai putri yang jadi hiasan mimpiku..

Mengapa bagaikan kesakitan tiada luka...
Peluh dan air mata menjadi saksi bisu..
Insan lemah ini tak berdaya menahannya..
Pagipun tiba, sedihku jua menyambutnya...

Menampi Cinta

"Hidup ini indah karena Cinta"

Oh cinta bertabur di hati..
Bagaikan candu yang membuat mabuk..
Buatku bertahan dari padamu..
Hingga tak satu juapun terpikat bagiku..

Kau tlah membuat surga bersemi..
Kau menjadikan semua bagaikan taman bunga...
Hingga benih-benih itu kau taburkan..
Sebagian kutampi untuk kutanam kembali...

Pintu hatiku terbuka lebar bagimu...
Karna kau ratu hatiku yang bernaung..
Kan kupuja kau selamanya dalam cinta..
Dan kan kurapatkan hatiku padamu slalu..

Oh memilikimu adalah anugerah terindah...
Hingga semuanya menjadi nyata kau milikku..
Jagalah cintaku di dalam hatimu...
Ketika waktu tiba, seutuhnya kaulah milikku..

Cinta Pada Siapa (Tiga Pujaan)

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kalian bertiga begitu indah...
Begitu mempesonaku hinggaku bergetar...
Kutak tau apakah ini perasaan cinta??
Kenapa harus kalian bertiga..
Kuharus mencitai siapa??

Kalian tlah menemani hari-hariku...
Kalian tlah menyibak setiap dukaku...
Dan tak berhenti bercerita dalam tatapan..
Mata kalian bening dan tulus hati...

Oh aku hancur dalam pilihan..
Terlalu baiknya kalian padaku...
Kalian memberiku pintu hati yang terbuka..
Tapi taukah kalian betapaku tersiksa...

Karna kucintai dan sayangi kalian bertiga..
Kucintai siapa?? Oh takutku memilihnya...
Di antara tiga kuharus memilih satu..
Tapi sejenak melangkah aku tersentak...

Tak sakitkah dua di antara tiga itu??
Memilih adalah terberat bagiku...
Bagaikan tersiksa dalam api...
Kuputuskan tak memilih siapa-siapa...

Sampai saatnya merelakan..
Itulah takdir kita semua..
Meski hrus menanti, demi persahabatan..
Kalian adalah hartaku...bukan milikku..^^

Salahkah Aku Mencintaimu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Beribu kali puisi kuberikan padamu..
Tak satu jua terbaca bagimu...
Tak satu jua terukir di paling hatimu..
Apakah dosaku padamu hingga kaupalingkan aku?

Kau berlari saatku mendekat..
Kau mencaciku saatku berkata..
Oh ... aku seperti cacing di matamu..
Namun bagiku kau bagaikan mawar yang indah..

Ya...
Mawar...meskipun berduri dan aku terluka..
Kau tetap harum dan semerbak rupamu...
Tak pernah hilang dari otak dan rasaku...

Sampai kapan aku harus menunggumu..
Kau tak berkata, namun kau tak pernah menolak..
Salahkah aku mencintaimu...??
Jangan siksa aku, bila kau memang cinta..

Apakah aku terlalu bodoh dalam hal ini...
Mengais-ngais tanah agar menemukan minyak..
Oh aku begitu menginginkanmu...
Jangan buat aku terkubur dari keadaan ini...

Andaikan Bumi dan Langit Bersatu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Aku dan kau berbeda jauh...
Bagaikan bentangan benua dari Utara dan Selatan..
Tak bisa menyatu bagaikan minyak dan air...
Oh andaikan bumi dan langit bersatu..
Kita bisa mengerti bahwa cinta tak harus sama..

Semua yang kita jalani terasa sia-sia..
Namun karna waktu yang sabar menatap kita..
Menjadikan kita tabah mengenal siapa kita..
Sekalipun caci dan maki tlah kita lontarkan..
Rasa ini tak bisa lepas dari antara kita..

Kau berbeda dan aku jua berbeda..
Kita saling melengkapi dan menyempurnakan...
Bagaikan dua sisi waktu jam pasir....
Bila kau kekurangan, aku kan menambahkan..
Kau seperti pelengkap bagi kekuranganku..

Andaikata bumi dan langit bersatu..
Belum tentu jua memateraikan kita dalam kesempurnaan..
Karna berbeda...kita menjadi sempurna...
Kau dan aku saling mencintai dalam perbedaan..
Saling melengkapi, meskipun slalu berbeda...

Tangisan Sang Pujangga

"Hidup ini indah karena Cinta"

Aku pujangga cinta..
Namun kutak hanya cinta pada wanita..
Ku mencintai dunia ini..
Keadaan dunia dan smua di dunia..

Alam nya megah bagiku..
Dan udaranya bagaikan surga..
Tapi apakah penghuninya seramah alam..
Selagi sunyi suara teriakan mencekam..

Banyak derita di mana-mana..
Perang, bencana, hama dan kelaparan...
Membaur di dunia yang maha dasyat..
Oh manusia...salahkah aku menangis?

Di mana lagi moral dan akhlak..
Yang diserukan imam dunia kepada-Nya..
Tuhan murka tak kau hiraukan hai manusia..
Pujangga cuma manusia..tangisnyapun sama...

Oh.. Surga.. di manakah tempatmu berada...
Ingin segera kuletakkan kepalaku di lantaimu..
Agar tak ada lagi kudengar suara kesakitan..
Agar tak ada lagi kutatap mayat bergelimpangan...

Umat manusia saling membunuh...
Anak seperti musuh bagi orang tua..
Dan keluarga menjadi neraka bagi anak-anaknya..
Oh...dunia... di mana hati nuranimu skarang?

Pujangga cuma bisa meratap..
Tak hanya mampu mencinta, karna pujanggapun manusia..
Penderitaan yang berjalan bagaikan pembunuh..
Siapkah aku mati meninggalkan dunia fana ini?

Jangan Pernah Merasa Sendiri

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kau adalah milikku..
Dan aku kan slalu menjagamu..
Seperti pengawal bagi sang dewi..
Aku slalu di sampingmu..menemanimu...

Jikalau kau bersedih...
Semampuku tuk lengkungkan senyummu..
Jikalau kau berbahagia..
Tawa dan bahagiamu adalah cerminku..

Kaulah belahan jiwa..
Bagian dari tulang rusukku ini...
Janganlah pernah merasa sendiri..
Karna aku, cintamu slalu menjagamu...

Hingga terlelap mimpi..
Bayangku di sana slalu menemani..
Jangan kau takut akan gelap..
Aku kan menerangi malam-malammu..

Jikalau kau butuh pelukan..
Datanglah dalam dekapanku..
Menangislah selagi kau mampu..
Karna sekejap kan kuhapus air matamu..

Kau kusayangi...
Dan slama darah dan daging ini ada...
Cintaku padamu cuma satu...
Ku slalu ada dan kau takkan sendiri..

Percayalah Cintaku Ini

"Hidup ini indah karena Cinta"

Janganlah takut dan bimbang sayang..
Tak ada jarak yang memisahkan kita..
Tak ada waktu yang melupakan kita..
Kita berdua mencinta dan selamanya ada..

Percayalah cintaku ini..
Meskipun matahari terbenam di ufuk barat..
Esok hari matahari kan terbit di ufuk Timur..
Cinta kita adalah matahari yang slalu abadi..

Meskipun esok badai menimpa..
Sekalipun bumi dan langit menjadi satu..
Laut dan samudera membelah dunia ini..
Cintaku padamu takkan bisa mati....

Karena kekuatan cinta menguatkan kita..
Membuat kita menjadi satu dalam tali kasih..
Kau dan aku... kita berdua menjadi satu...
Bagaikan dua daging yang menjadi satu darah...

Janganlah berpaling dan berubah sayang...
Tak ada harapan sia-sia..
Tak ada hal yang paling sempurna di dunia..
Selain rasa cinta kita berdua yang tlah tercipta..

Terlanjur Cinta

"Hidup ini indah karena Cinta"

Tak bisa kupalingkan kening ini..
Dari pada wajahmu yang indah itu..
Slalu menghias setiap lembar hariku..
Oh gadisku... kenapa harus dirimu?

Kutakut memetik dikau..
Mawar yang berkembang di segara hijau..
Kau tlah dimiliki dan diriku tak pantas..
Ku hanya kupu-kupu kecil yang usang..

Namun hadirmu tlah terlanjur ada..
Terlanjur pula aku cinta padamu...
Kau membuatku sadar akan suara hati..
Yang harusnya terdengar sejak dahulu kala...

Kau ajarkanku bahasa kasih..
Kau tlah bimbing aku dari kebutaan dunia..
Aku cinta padamu... tapi hatiku enggan..
Kutakut mendekapmu karna kan ada hati yang terluka..

Oh aku pun merasa sakit..
Sesakku tuk menggapaimu..oh apa daya..
Biarlah kutambal saja perasaan ini..
Karna dia sajalah yang cocok mencintaimu...

Bayangmu Slalu Ada

"Hidup ini indah karena Cinta"

Sekejap kita berjumpa...
Bagaikan cahaya yang jatuh..
Semuanya berlalu bagai puing reruntuhan..
Seolah-olah sang biduk tlah pergi melaut..

Namun taukah engkau kasih..
Tak sekejap dirimu ada di hati ini..
Bekas-bekas suka dan dukamu tertempel..
Begitu erat bagaikan rekat dan ukiran...

Kau membuat lembaran yang semula bersih..
Menjadi penuh tulisan dan cerita..
Sehingga kutak pernah lelah membacanya..
Kisah kasih kita berdua yang tlah lalu..

Di manapun aku melangkah..
Di manapun aku berpijak..
Bayanganmu slalu ada...
Menghiasi permadaniku dengan butiran cinta..

Matahari Hati

"Hidup ini indah karena Cinta"

Betapa gelap dahulu kurasakan..
Aku tlah buta menggapai segala...
Ku tak tau arah dan semuanya hitam..
Aku bermandikan tinta yang usang..
Kain kupakai bagaikan pelayat nisan..
Oh kurindukan hadirnya sang matahari..

Kau datang bagaikan keajaiban..
Laksana bidadari dan buatku cinta...
Rasaku padamu slalu menggelora...
Bagaikan gempa dan petir yang menyambar..
Kau jadi matahari hati yang tak padam..
Hadirmu jadi cahaya terang abadi..

Kini kusadari..pantaslah cintaku padamu..
Kau kan kusimpan...kau kan kulindungi..
Dari sgala bintang lain yang terjaga..
Agar tak ada lain cahaya di sana..
Mencoba menggantikanmu dalam tahta hatiku...

Cinta Tak Harus Memiliki

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kau bukanlah milikku..
Tapi sejenak kau jadi sandaranku..
Kaulah dudukan kepala lelahku..
Kaulah yang membelai kala lelahku..

Kau adalah dewi permataku..
Kau adalah emas dan intan yang suci..
Kau pujaan yang tak pernah mati..
Kau bagaikan matahari yang kekal sinarnya...

Oh aku nelangsa dalam bayang kalbu..
Kau pergi bagaikan asap tertiup bayu..
Aku tak tahan mengecap kepergianmu..
Rasanya pahit bagaikan empedu..

Barulah kusadari..
Betapa semuanya mimpi..
Semua tak abadi...semua tak harus memiliki..
Sempurnalah cinta yang tak jua harus memiliki..

Kau pernah kucintai...kubanggakan..
Kurasakan tanpa memilikimupun..
Hidupmu tlah menjadi darah di dagingku..
Kau kucinta... tanpa harus slalu di sisi..

Syair Rinduku

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kau tlah pergi jauh..
Bagaikan bayangan yang terbelah..
Apadaya smua tlah berlalu..
Bagaikan angin ntah kemana..

Kau yang pernah mengisi hatiku..
Dengan kata dan cinta yang tulus..
Dengan suka dan duka yang terguris..
Slalu terukir dalam palung hatiku..

Meski kau tlah bahagia di sana...
Rinduku padamu slalu ada...
Tak pernah mati dan abadi...
Di dalam pelita di dina jiwa ini..

Kemanaku pergi, ingatanku adalah engkau..
Kau pelipur lara meskipun tlah tiada...
Tiada dari sisi dan di hati lagi..
Namun kenanganmu bagaikan mimpi terindah..

Sulitku melupakanmu..
Tapi inilah takdir kita..
Kuharus mencobanya... demi kita berdua..
Bahagiamu..pun jua adalah bahagiaku..

Pencinta dan Pencipta

"Hidup ini indah karena Cinta"

Wahai Penciptaku...
Akulah Pencintamu..
Duniamu adalah duniaku..
Di sinilah aku bernaung..

Di kala aku bersusah..
Bumi mengucurkan airnya..
Bumi menyuapi aku dengan padinya..
Oh dahagaku lenyap slalu...

Tapi Hamba heran ya Tuanku..
Sekenyangnya lauk kulahap..
Tak satu jua cinta yang mengenyangkan..
Di manakah cinta sejati itu?

Oh hamba adalah kusta dunia..
Penyakit adalah teman bermain..
Namun cinta seperti penyakit di jiwa..
Tiada obat.. dan harapan mati sajalah..

Oh Penciptaku..
Bisikkanlah pada Pencinta-Mu ini..
Supaya aku tau rahasia keilahianmu..
Di balik tirai cinta yang tersembunyi..

Peluh Berdarah

"Hidup ini indah karena Cinta"

Seraut wajah mencekam kala kurasakan..
Berjuta rasa kasihan pada dunia..
Pada setiap insan yang meminta..
Pada setiap insan yang miskin dan papa..
Oh terlantar dan peluhnya bagai darah....

Ibunda menggendong anaknya..
Mengais jalan dengan memelas di perempatan..
Panas dan hujan bagaikan pelindung dunia...
Hingga sgala duka pecah di batu nisannya..
Oh Hamba tak tega melihat tuan terpaku...

Janganlah tatap kami wahai dunia..
Biarkanlah kami hidup begini..
Berbahagialah kami daripada tuan..
Berjanji palsu, duduk di kursi pura-pura buta..
Oh kejamnya yang menimpa insan lemah ini...

Meski peluh bagaikan darah...
Namun air mata kami bagaikan emas permata..
Raungan kami seperti nyanyian sang dewi...
Seindahnya gunung dan langit biru...
Mereka tak iyah seperti tuli mendengarnya...

Satu-Satunya Cintaku

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kau adalah mawar di segara hatiku..
Yang slalu bersemi meskipun gugur jiwa ini..
Kaulah air yang menyegarkan dahagaku...
Dikalaku bersusah kaulah yang jadi penghiburku...

Kaulah cintaku dan kasih sayangku..
Yang slalu membelai daku yang mudah rapuh..
Membangkitkan smangat hidup yang kering..
Hingga sadarku dan yakini kaulah arti hidupku...

Oh satu-satunya cintaku..
Satu-satunya harapanku di dunia..
Mengalunkan sluruh nada kehidupan di jiwa..
Laksana harpa yang dipetik oleh sang raja surga..

Hamba tak kuasa menahan gejolak ini..
Seandainya dikau sang cinta tau semua isi hatiku..
Dirimulah tersedia tempat di tahta jiwaku..
Yang slalu ada..slalu semuanya untukmu...

Isyarat Cinta

"Hidup ini indah karena Cinta"


Adakah tangan yang menggerakkan hati..
Tat kala bayangan semu terpancar..
Menandakan titik dasyatnya ketakjuban..
Akan rasa dahaga akan cinta di dada..
Bergelora bagaikan badai yang siap menerjang.

Oh Cinta ku berisyarat..
Berkata tanpa bicara...
Bagai melodi seruling yang mengalun merdu...
Membelah kalbu yang sarat menanti panjang..
Bagaikan anak beruang yang menunggu musim semi..

Oh aku terbuai dalam asmara..
Mabuknya seperti mengecap anggur yang manis..
Terbuai aku bagaikan terbang bersama bidadari..
Menatap kepada dunia dan berteriak keras...
Bahwa aku mencintai dia selama-lamanya..

Bintang Hati Nan Putih

"Hidup ini indah karena Cinta"

Seputih cintaku yang berbalut...
Indah dalam permadani langit yang gelap..
Berbinar dan jadi satu bak melodi..
Dengan gaungan sang bayu yang menyatu...

Seputih kapur yang paling murni..
Hatiku menatap ke dalam dasar hatinya...
Menanti air kasihnya yang menetes dari langit..
Dan berteduh di palung jiwanya yang terdalam..

Namun engkau sang bintang hatiku..
Cahayamu tak berbinar dan berbaur di langit..
Kau menjadi cahaya dalam hatiku..
Dan mengisi kekosongan menjadi lautan keindahan..

Keabadian tak jua muncul..
Meregangkan nyawa tak harap menjadi nyata..
Karena nyata..dikau sang bintang hati..
Slalu ada dan slalu nyata di dalam hidup ragaku..

Menanti Cinta Bagai Senja di Sore Hari

"Hidup ini indah karena Cinta"

Hatiku yang berbunga kini mulai layu...
Berharap dahannya kokoh menanti sang embun...
Adakah kala itu mampu menyokong rapuhnya cabangku..
Berharap pula tunasku tumbuh di sela hatiku...

Ogh,.. senja sore hari..
Menawan hati dengan sejuknya matahari..
Semua insan berbinar menanti sang malam tiba..
Seandainya cintakupun seperti senja itu...

Meratap kepada masa yang telah terpijak...
Berharap jejak lalu itu dapat diikuti..
Namun topan kesedihan menghapus semuanya..
Bagaikan kutukan di dalam lembaran hidupku...

Oh aku nelangsa dalam ketelanjangan cinta..
Siapakah yang sedia kiranya membalut dengan kehangatan..
Agarku tak menanti dan terus menanti sang pagi tiba..
Hinggaku mati membeku dalam kekelaman yang abadi...

Kubahagia Dikau Bersama Yang Lain

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kasih...dengarkanlah...
Aku di sini slalu mencintaimu..
Meskipun ada angkara murka antara kita..
Tak mampu menghapus namamu di hatiku..
Mencoba tuk jauhkan sepi dari hadirmu...

Dirimu yang tlah mewarnai dunia...
Tak pantas lah menerangi sisi gelap ini..
Engkau dewi yang paling terang di jiwa...
Jangan siksa dirimu dalam lumpur kelamku..
Karna deritaku tak tercipta bagimu..

Bahagialah hati...
Jikalau mencinta dengan yang lain..
Karna selain aku slalu ada cinta..
Cinta untukmu yang terang..
Terang benderang melebihi matahari..

Senyumku slalu untuk bahagiamu..
Meskipun kau tak di sisiku..
Karna cukuplah sudah siksaku memelukmu..
Takkan berakhirlah cinta untuk dirimu..
Sekalipun bersamanya aku jua bahagia...

Mencoba Sempurna

"Hidup ini indah karena Cinta"

Melangkah dalam ketiadaan yang pasti...
Menanti bagaikan parkit yang kebasahan..
Menggigil dengan gigitan ular berbisa...
Mencoba tuk meraih matahari...
Namun tangan dan kakiku tak setinggi tiang awan..
Mencoba tuk meraih bintang..
Namun jala ini tlah banyak terkoyak...
Inilah seorang manusia yang mencoba sempurna..
Bermandikan hujan berteduh matahari..
Berbahagia dalam tawa...
Meneteskan air mata dalam tangis...

Adalah hati sekiranya harta terpendam...
Sempurnanya cinta buatku laksana dewa...
Banggaku dapat mencintai meski tersakiti...
Bahagiaku tak hanya di palung jiwa...
Insan yang terkasih ialah diriku..
Dan dia yang menggenggam jiwaku...
Karna dia... dia yang buatku sempurna..
Hingga bersatu dalam cinta..
Mencoba sempurna dalam tangis dan bahagia..

Bahtera Cinta

"Hidup ini indah karena Cinta"

Dalam gelora murka kita berkelana..
Saling mengisi dan saling melengkapi..
Dan kutau semua yang tlah kita jalani..
Adalah keputusan mutlak perpaduan hati..

Meskipun air bah menghanyutkan kita..
Namun bahtera cinta tak pernah goyah..
Topan mana yang sanggup memisahkan kita..
Jikalau angin dan badaipun tak berdaya...

Lihatlah pelangi di atas sana..
Menjelang badai kan slalu ada keindahan...
Tak ada mendung jikalau tak ada hujan...
Seperti kita.. tak ada dikau, akupun tiada..

Kau tlah tercipta untukku..
Di dalam bahtera cinta yang kita bangun..
Bersama menggenggam jarimu yang lembut..
Kubersumpah setia padamu...

Kukan slalu mencintaimu dalam suka dan duka..
Kukan slalu menyayangimu dalam untung dan malang..
Kukan slalu menjagamu selayaknya nafas ini berhembus..
Dan kukan slalu setia untuk dirimu....

Cintaku..
Sayangku...dan rinduku...
Selalu tercipta untukmu...
Kaulah pujaan hati dan selamanya cinta...

Siapa Lagi Di Hati Ini Selain Dirimu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Meskipun bumi retak karna gempa..
Meskipun bulan jatuh dari peraduannya...
Taukah engkau rasa cintaku slalu padamu...
Tak ada yang lain di dalam dada ini..

Hari-hariku slalu ada bayangmu...
Dan dalam tutur katapun ada namamu..
Kau adalah darah dalam dagingku...
Dan takkan pernah terhapus dari nadiku..

Di atas gunung yang tinggi..
Kan kuteriakkan namamu sekeras mungkin..
Agar alam mendengar sumpah cintaku...
Hanya engkau yang ada di hati ini...

Kan kubawa engkau dalam surga cinta..
Dalam biduk samudera pelangi indah...
Kan kupeluk dikau...yang nyata dan di hati..
Siapa lagi selain dirimu dalam cintaku?

Betapaku memujamu..
Dalam setiap sudut keping hati ini..
Slalu ada titik bagimu..
Untuk merangkai garis cinta dalam hatiku...

Bunuhlah Aku Dalam Cintamu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kurelakan nyawaku mengecap racun rayumu..
Kurelakan jiwaku tertawan dalam sangkarmu..
Karna kau begitu indah.. bagaikan mawar..
Relaku mati meskipun hujaman duri menusukku..

Kutak pernah berhenti mengejarmu..
Karna kau tlah menggodai hingga dasar hatiku..
Hinggaku ego tuk mendapatkan jiwa dan ragamu..
Kan kupuja kau seperti dewi yang paling cantik..

Bunuhlah aku dalam cintamu sayang...
Tak ayal lagi bila pisau cinta kau hujamkan..
Dalam dadaku yang hasrat memujamu setengah mati..
Hingga tak mungkin lagi ada tempat di hati ini..

Kutak relakan kau lari begitu saja dariku...
Berhentilah sejenak dalam pangkuanku..
Curahkanlah rasa sayangmu padaku slalu....
Agar kaupun yakin.. aku tlah mati dalam cintamu...

Cinta Dalam Hati Saja

"Hidup ini indah karena Cinta"

Gadis...
Dari jauh di sini kumemandangmu..
Begitu aku memuja dirimu..
Karna parasmu bagaikan bidadari...
Menghiasi taman di antara setiap insan..

Adakah aku di sini dapat menyentuhmu?
Dalam ketegaran aku berharap padamu...
Namun iyah kata dalam bibir tak mampu..
Ungkapkan rasa ini bila mendekati dirimu..

Mencoba menyibak tirai keraguan..
Hanya saja dinding kaca menghalanginya..
Oh... kuterpaku dari jauh dunia...
Ingin kuhirup nafasmu dalam kata-kata...

Namun apalah aku ini kasih...
Sekitarmu bertebaran insan yang tampan..
Kuhanya remah-remah dari Roti yang dijual..
Kutak sanggup mengecap hatimu yang bak ragi itu..

Banggaku tlah bisa merasakan cinta..
Meskipun di dalam hati saja...
Jikalaupun ada kenyataan yang membuatku sadar...
Itulah jalanku... yang harusnya kulalui....

Di Mana Dikau Saat Diriku Berduka

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kasihku yang kuharap slalu hadir di sisi..
Menghilang di tengah pengharapanku...
Kinilah aku sendiri tertelap kesepian..
Yang pahit penuh gelap dan putus asa..
Kemanakah dikau saatku berduka...

Kasihku yang kuharap slalu ada di hati..
Kini menghilang dari sisi tanpa menyadari..
Luka besar yang menghujam di sudut hatiku..
Memuntahkan sejuta rasa rindu padanya..
Namun dimanakah dikau saat itu...

Tatkala kutersenyum.. kau slalu ada...
Kumembagi canda dan tawaku untuk dirimu seorang..
Dan belaian mesra hanya bagi dirimu kasihku...
Dekapan hangat yang menyentuh bagaikan embun..
Begitu sejuk saat kauucapkan sayang padaku..

Kulakukan semua yang kau pinta..
Tak urung kubiarkan dirimu merana...
Sekalipun duka ini kurasakan..
Tak terhitung dibenak...karna kaulah hartaku..

Tapi dimanakah dikau saat diriku berduka..
Dimanakah dirimu yang kuharap menjadi pelipur lara..
Kau lenyap pergi dari sisiku..
Menghilang dari kenyataan hidupku yang hitam..
Kiniku merana tanpa cintamu yang dahulu menghiasi.

Cinta Seperti Merpati Putih

"Hidup ini indah karena Cinta"

Mengepakkan sayap tuk mencari peraduan..
Bagaikan mengalirkan air ke sela bebatuan..
Lelah dan kesah kadang terbesit di benak..
Tapi bukanlah ini perjuanganku...

Dekapan sang surya bersama awan..
Temaniku dikala ku rentangkan sayap..
Tuk tunjukkan...ialah aku sang pencinta..
Pencinta sejati dalam dunia fana..

Kubukanlah seorang malaikat..
Dan kujua bukanlah seorang dewa...
Kuhanya seekor burung merpati putih...
Yang slalu diterpa hujan di saat panas..
Yang slalu disengat surya di saat mendung..

Apakah hasrat ini buta adanya...
Sekedar berkata tanpa merasa kehadiran cinta..
Terbang dalam harapan yang jujur...
Bersama angin membawanya pada dia...
Sang pujaan hati dan jiwa...

Menyelami Dasar Hatimu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Bidadariku..
Izinkanlah aku menyelami dasar hatimu
Yang kutatap lewat binar matamu..
Penuh cahaya kasih sayang..
Padaku sang pemuja dirimu sayang...

Kemarilah dan inginku bisikan..
Sejuta sayang dan cinta padamu..
Dari bibirku ini sayang...
Bibir yang berharap akan kejujuran..
Darimu yang sungguhkah cintaiku...

Lihatlah ke langit...
Jikalau kau rindu padaku...
Katakan pada sang bayu..
Kau merindukanmu...di sela itulah..
Diriku kan mendekapmu dalam kehangatan..

Oh duhai kasihku..
Engkau cempaka purnama yang abadi..
Selalu ada dan takkan sirna dalam kedipan..
Kau hiasan mimpi dalam tidurku..
Dan kaulah cahaya di dalam hidup nyataku...

Aku cinta padamu..

Di Batas Kekurangan

"Hidup ini indah karena Cinta"

Oh hati yang kecil ini..
Bagaikan biduan kesepian tanpa detaknya...
Suara rintihan menggema dalam lorong gelap..
Ketika hatiku ini terpecah belah..
Menahan derita sakit hati sebagai pencinta..

Kuperihkan semua duka...
Tak urung kuniatkan jiwa ini kan mati saja..
Namun apa daya, matipun bagiku sia-sia...
Harap cemas menunggu datangnya pagi..
Tertimpa gunung besar menghalau sang surya...

Apalah aku ini wahai manusia...
Kuhanyalah insan hina yang berniat mencinta..
Semua dusta tlah kukecapi..
Dan penghianatan telah menjadi jubah unguku..
Tahtaku runtuh dalam tangis dan duka..

Oh.. andaikata selama malam terus menjelang..
Bekukanlah hati ini dalam embun penantian..
Agar kutak harap lagi kehangatan cinta dunia..
Yang muluk kudamba...namun terbang tinggi..
Hingga saat itu tak bisa lagi kugapai...

Jujur, Aku Suka Kamu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Kapan lagi harus kukatakan padamu...
Dengan gerakan bibir yang terbata-bata...
Kuingin menggapai hatimu itu..
Saat-saat kita slalu berdua..

Kita bercerita...
Saling bercanda dalam bingkai pertemuan..
Engkau tertawa dan akupun terjua...
Engkau mengisi kekosongan hati ini..

Senyummu malu-malu...
Dan kata-katamupun aku tahu maksudnya...
Engkau harapkan aku tuk mengatakan cinta ini..
Tapi ku juapun takut tuk ungkapkannya..

Melalui puisi ini..
Kuukir beberapa patah kata yang jauh dari indah..
BErharap dapat menjadi hiasan bagi hatimu..
Dengarkanlah kasih...

Jujur aku suka kamu..
Dan apalah aku ini sebagai insan pemujamu..
Aku hanya bisa merasa dan jujurku tlah berkata..
Aku sayang kamu dan kuingin memilikimu..

Tahulah diriku ini kasih...
Kusungguh berkata dalam hati yang terdalam..
Apapun jawaban yang kau berikan..
Cukup satu saja.. kau jua sayang padaku..

Dia Baik, dan Aku Suka

"Hidup ini indah karena Cinta"

Tuhan...
Betapa indah sosok yang kau berikan..
Memang dalam pencarian inilah yang kuharapkan..
Oh Tuhan.. kaulah yang kuatkan aku..

Selama perjalanan Engkau mengangkat aku..
Jikaku terjatuh Engkau membasuh peluhku..
Dan sadarku pada-Mu ya Tuhan..
Kurela derita meskipun ciptaan-Mu menjadi sumbernya..

Kusudah terbiasa tersakiti..
Namun kau menghibur aku kembali Tuhan...
Kau datangkan dia yang baik hati..
Dia yang lemah lembut dan sangat baik..

Matanya bagaikan cahaya matahari pagi...
Dan suaranya menyejukkan bagaikan air terjun...
Oh,,,tak kusangka kuhampir menggapainya..
Semoga waktupun merestui cintaku ini...

Jatuh Cinta Kesekian Kalinya

"Hidup ini indah karena Cinta"

Benarkah aku jatuh cinta..
Kubertanya pada batu...
Kubertanya pada pohon...
MEreka tak menjawabnya...

Benarkah aku jatuh cinta...
Kubertanya pada burung...
Kubertanya pada kupu-kupu...
Merekapun lari daripadaku...

Oh siapapun tak tau..
Selain diri ini yang merasanya..
Cinta yang dulu musnah..
Bagaikan bayi yang terlahir di dunia.

Aku jatuh cinta kembali...
Namun terhitung dalam sesekian kalinya..
Harap cemas dalam dada ini..
Tak mau lagi mencinta jika gagal kembali...

Cintaku Bagai Bunga Mekar yang Layu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Hijauku sirna terbakar teriknya matahari..
Tubuhku lunglai dalam dahaga asmara..
Akarku tercabut dan airnya hilang daripadaku..
Mengapa semua terjadi di kala hati berbunga...

Mahkota ini telah jatuh di tanah...
Merah meronanya telah melapuk ditelan debu..
Tangan yang berusaha menggapai cinta kini putus..
Kumencoba merangkak bagaikan ular di lorong hati...

Tak kuasa cucuran air mata bagaikan hujan...
Membasahi diri hingga mawarku layu..
Mati dalam racun air mata..
Tercurah habis tiada keringnya...

Cintaku mekar di tengah taman..
Tapi teriknya dunia membakar kelopaknya...
Semua harapan untuk bersemi di musim gugur...
Memanglah hanya impian yang tak jadi nyata...

Kemanakah Hati Ini?

"Hidup ini indah karena Cinta"

Mencari bagaikan kelana di seberang..
Menatap awan yang berlari bersamaku..
Mencari cintakah?? Atau hanya sekedar menemani..
Oh awan andaikata kau tahu..
Betapa kurindukan kedatangan hati ini..

Belahan jiwaku telah terbelah..
Kutak tahan tertimpa asa duka ini..
Jangankan diriku yang lemah ini...
Batu yang tegar sajapun bisa melapuk..

Seandainya cinta ini datang kembali..
Jangan kiranya lagi ada kata pisah..
Karena sudah sakit rasanya hatiku ini..
Tergores jutaan nama yang pergi membawa cinta..

Janganlah lagi di dalam dusta..
Gelapnya hati terbayang-bayang...
Bagaikan mimpi yang tak jadi nyata...
Sungguh... kemanakah hati ini?

Wahai Wanita

"Hidup ini indah karena Cinta"

Wahai wanita..
Indah parasmu bagaikan kembang seroja..
Kilauan matamu bagaikan embun..
Suaramu oh bagaikan hembusan sang bayu...
Bibirmu yang menawan bagaikan tabir matahari..
Merah merekah laksana batu merah delima...
Senyummu yang melengkung bagaikan pelangi..
Mengisi hari bagaikan air dalam cawan emas...
Wanita adalah pelipur laraku..
Sampai mati dan hati ini kan slalu kupuja..
Engkau wanita... kurela mati dalam pelukkanmu....
Meskipun dikau menjadi duri dalam daging ini..
Bagiku, tanpamu apalah artinya hidup..