Selasa, 29 Januari 2013 0 komentar

Sayap Cinta Yang Patah

"Hidup ini indah karena Cinta"

Sayap cinta yang patah
Karena lelah berkelana
Jauh, hingga ke seluruh samudera
Mengitari ribuan gemunung
Hingga badai topan telah kuterjang

Bagai musafir aku mencari
Sebuah jawaban dari suatu pertanyaan
Pertanyaan yang enggan kunyatakan
Pada siapapun yang hendak bertanya
Bertanya untuk mencari jawaban hitam

Selalu ada hitam di atas putih
Meninggalkan noda sebagai jejak
Tanpa bisa dihapus bahkan menghilang
Menjadi coretan lama bak sejarah
Yang tertulis hitam penuh goresan

Bagaimana ku kan terbang?
Bila sayap cintaku meradang
Tak mampu mengepak
Tak kuat merentang
Terpuruk terdiam hendak menangis

Semoga malaikat penolong datang
Membawakan sayap-sayap lainnya
Kelak bila kukan terbang lagi
Kan ku awas bila halangan menerpa
Agar tak lagi patah sayap cintaku ini
Senin, 28 Januari 2013 0 komentar

Manusia Lemah

"Hidup ini indah karena Cinta"

Maafkan kawan...
Aku ini manusia lemah
Tanpa daya
Tiada kata tuk siratkan
Kesedihan yang berlapis
Tersusun rapi dalam diari hidupku

Bukanku tuliskan puisi keluh kesah
Atau hanya rintihan dalam sebuah syair
Hanya curhatan hati
Sedikit kata tuk goreskan rasa
Tiada makna, cukup dibaca saja

Kupercaya akan goresan nasib
Yang menimpa hidupku
Terjadi dalam kenyataan ini
Tak semata ibarat bulir keberuntungan
Jatuh ke tanah dan lenyap
Lalu kembali layaknya benih yang jatuh

Ingin tertawa tapi hati menangis
Buat apa hidup dalam gelisah
Sedang orang susah payah datang
Hanya tuk buat aku tersenyum
Hanya tuk buat aku bahagia
Hanya itu

Tapi aku tetaplah manusia lemah
Tak berdaya, lihatlah saja
Syair inilah saksi mati
Bahwa seorang manusia terus bertahan
Meski tertindih merintih sakit
Tetap kuat dalam lumpur kehidupan
0 komentar

Kesunyian Malam

"Hidup ini indah karena Cinta"

Malam yang sunyi , suara malam kudengar
Jangkrik bernyanyi dan serbuan motor
Yang masih terdengar berlalu lalang
Dengan sedikit bising yang masih terasa
Dan aku sendiri meratap dalam kosong
Sementara semua makhluk ingin tidur
Diam dan segera terlelap

Bagaimana mungkinkah??
Oh rasa hati merengkuh ingin berlari
Mengejar semua bayangan-bayangan
Agar aku hilang dalam gelap
Membatu, membisu dalam sedih
Hidup berat dalam kutukan abadi
Menjilati semua kesedihan tiada henti

Salahkah bila aku merintih
Semua makhluk menghujani ribuan kata
Menasehati aku tanpa mengerti
Layaknya harga diri terenggut
Sedang hati kian tertutup
Semakin banyak kata, menenangkanku

Ya... Lebih baik diam membisu
Berbicara bersama batu yang beku
Dan tertidur bersama ribuan embun
Yang jatuh tanpa rasa takut ke dunia
Dunia ini yang sangat amat kejam
Mereka menghilang tanpa pernah tahu

Biarlah Tuhan jadi penengahku
Sedang aku menatap ke atas langit
Berharap hujan turun hapus kemarau ini
Semoga tanah merahnya menjadi basah
Oleh darah-darah yang tersenyum
Menatap aku tuk terus hidup
Hingga aku tersenyum di akhir hayat
Walau kini gelap kuharapkan terang
0 komentar

Keajaiban Cinta

"Hidup ini indah karena Cinta"

Keajaiban cinta
Tersirat dari hati ke hati
Bagai dua ujung tali bersatu
Yang terikat erat tak terlepaskan

Malaikat cinta selalu hadir
Tersenyum manis, melihat dua insan
Mempersatukan yang benci
Menghilangkan beribu ketakutan

Janji adalah kunci mati
Tat kala hati mulai merapuh
Ingatlah kan janji itu
Pegang erat bagaikan harta berharga

Jangan hanya bahagia di saat suka
Bahagialah pula bila diijinkan menderita
Pun itu berdua, jalanilah bersama
Tak perlu takut, cinta kan menguatkan

Air mata hanya hiasan belaka
Tapi cinta mampu menghapus semua
Bahkan harapan yang terasa sirna
Kembali terbit karena saling percaya

Mencintalah selama hidup ini
Tak ada dosa bila harus merana
Asal sedih tak kita biarkan
Asal bersama , bahagiapun berdua
0 komentar

Hitam Dalam Gelapku

"Hidup ini indah karena Cinta"

Hitam dalam gelapku
Terpancar noda-noda kelabu
Bak senja yang terbenam ditelan cakrawala
Kaki yang enggan melangkah
Terpasung kesedihan sedalam lautan

Oooohh.... manakala semua keajaiban
Akan datang seperti hujan yang menerpa
Datang bagai angin yang terus bertiup
Menghilang menjadi bayangan
Tat kala sang surya mulai terbenam

Jiwaku yang rentan bagai dahan melapuk
Hidupku retak bagai piringan yang terberai
Sedang hati ini tercabik bagai kertas
Hancur tak berbentuk, suram...
Bagai burung yang hendak terbang
Namun sayapnya patah tak berdaya

Hidup ku bagai ilalang yang mengering
Kan terbakar surya yang terik
Hangus tak tersisa , hanya debu
Ya.... Debu yang tertiup hilang
Oleh angin yang datang dan pergi

Di manakah jalan yang terang
Agar aku tak merana dalam gelap ini
Sunyi, sepi, hampa , penuh sesak
Lutut bertekuk dalam kata aku berdoa
Tuhan, sudahilah kekelaman hati ini
Jumat, 25 Januari 2013 0 komentar

Masih Ada Waktu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Raut sembilu wajah yang lugu
Ntah karena ia tak tahu
Atau mungkin tak perlu tahu
Dingin hangatnya dunia yang fana ini
Membakar dan membeku segenap hati
Mungkin hanya tuk ingin tahu
Tapi harus mati dan sia-sia belaka

Dunia ini saran cinta dan benci
Yang berubah seperti cuaca saja
Berkata cinta, kelak menjadi caci
o.... Apakah ini mimpi belaka?
Sehingga semua orang berperang
Bersilat lidah karena saling benci
Padahal awalnya dari segenap cinta

Hidup bagai misteri yang tertutup
Dalam kitab kehidupan yang tlah usang
Melapuk tertutup debu, debu kehidupan
Malaikat mana yang mau membukanya?
Jika sedikit yang tertera namanya
Sedih lah hati Sang Kalik membacakannya

Masih ada waktu untuk berubah
Yang benci, segeralah berdamai
Yang berjahat hati, sucikanlah diri
Ini bukan ucapan suci serupa ayat-ayat
Namun nasehat kecil untuk jadi besar
Sebab kan tiba kita semua akan dituai

0 komentar

Dengarkanlah Aku dan Diamlah

"Hidup ini indah karena Cinta"

Manusia mencari seribu arti
Kenapa terlahir dan kenapa mati?
Untuk bertanya dan terus bertanya
Siapakah pencipta yang begitu tenang?
Melihat anak-anaknya sengsara di dunia

Tidak... Dia tidak tenang ...
Air mata mu adalah beban-Nya
Dia itu, yang Maha Besar, pencipta
Bukan kursi sandaran-Nya semata
Dia memandangmu, sampai semua tiba

Kadang tak adil bila kau lahat duka
Kadang tak kuasa air mata berlinang
Ketika luka lara berkuasa atasmu
Saat itulah hati bertanya-tanya
Di mana Tuhan? Manakah Tuhan?

Tutuplah mulutmu...
Dengarkanlah aku dan diamlah
Ketika bibir terlalu banyak berkata
Hati tertutup oleh ketidakpercayaan
Mengapa bertanya jika engkau tahu
Bahkan jawabannya ada padamu?

Sobat dengarkanlah...
Angin tak tahu di mana ia akan datang
Bahkan saat pergi ia tak tahu
Kita bukan dari dunia ini
Dan suatu saat akan kembali ke sana
Bahagia bersama-Nya di Nirfana

Janganlah takut merana dan kecewa
Tuhan jadikan bumi bagai ladang ujian
Untuk aku, kamu dan semua sahabat...
Janganlah pupus hati, tersenyumlah
Tuhan Maha Adil, Tuhan tahu inginmu
Mintalah, maka Tuhan akan memberikan
0 komentar

Cantik

"Hidup ini indah karena Cinta"

Engkau sangat cantik...
Amat cantik bagai bidadari
Yang lewat di depanku dengan gemulai
Tersenyum dengan mata berbinar
Laksana malaikat , begitu indah

Rambutmu bagaikan aliran sungai berkilau
Kulitmu mulus seperti batu pualam mulus
Bibir yang merah merona, semerah anggur
Wangi semerbak dirimu, terbawa angin
Mungkin bila kupeluk dirimu
Laksana gitar lekuk tubuhmu

Geli tawaku di dalam hati
Hanya angan bila memilikimu, manis
Kuhanya bisa memuaskan mata indera ini
Tak mungkin bisa memilikimu dalam hatiku
Hanya mimpi, ya hanya mimpi itu

Namun kusadari kau lah penghias hati
Keindahanmu adalah salah satu anugerah
Dan aku salah satu makhluk penikmat keindahan
Kubersyukur engkau dan mereka ada
Entah apa jadinya wahai nona cantik
Bila kau dan mereka tiada menghias dunia ini
0 komentar

Rinduku Padamu

"Hidup ini indah karena Cinta"

Ku tak raguh kasih , inilah aku
Namun kadang , kuberpikir terlalu jauh
Hendak melangkah sendiri
Namun terseret dalam arus kekosongan
Sungguh kosong, bagaikan buta

Harapan padamu begitu tinggi
Setinggi langit yang slalu kutatap
Biru penuh awan, penuh harapan
Di sana pernah terukir janji-janji
Yang kita rajut dan amat indah

Tahukah dikau kasih,.
Aku di sini merindukanmu
Rinduku seperti darah yang meluap
Yang bila kupejam , berdetak
Berdebar kencang seirama jantung ini

Ke manakah engkau , Kasih?
Aku telah rindu berjuta rindu
Hingga nyawaku menjadi panas
Membara karena amat menginginkanmu
Kau , yang kuingini...

Aku tlah gila dan aku bahagia
Tergila-gila karena cinta, karenamu
Biarlah semua orang gelak tertawa
Aku tetap tersenyum, meski perih
Rinduku tersemat , menantikanmu
Seumur hidupku ,,, selamanya....
0 komentar

Perih

"Hidup ini indah karena Cinta"

Hatiku menangis dan perih
Ketika aku terhempas dalam ingatan lama
Kenangan yang membatu bagaikan karang laut
Mencekik aku hingga terdiam
Tak tahu hendak berkata apa lagi...

Hanya goresan secerca air mata
Mengalir bagaikan aliran air sungai
Yang tak berhenti mengering, walau sebentar
Kutak kuasa menahan bendungan lara
Dalam hati yang meluap deras..

Tolonglah aku wahai siapa saja
Aku resah dalam gelisah tak terbatas
Berilah aku kelegaan dalam dahaga ini
Aku haus dalam segala hal
Sungguh mencekik, kutak kuasa

Sakit di badan bolehlah kutahan-tahan
Tiada luka sehebat hati yang tergores
Tersayat oleh pisau-pisau tajam
Yang tlah abadi menjadi prasasti
Dan abadi pula untukku kenang mati
Kamis, 24 Januari 2013 1 komentar

Bertanya-Tanya

"Hidup ini indah karena Cinta"

Tertikam, terdiam...
Duduk sembari menahan luka dalam hati
Betanya lagi berkata kembali
Suara dalam gelap yang tak pernah usai
Ya.. Selalu hati ini tenggelam begitu dalam
Entah mengapa? Akupun tak tahu

Mencoba berjalan, memandang sekelilingku
Banyak insan-insan bahagia di sana
Mereka tertawa bersama bahagia...
Tertawa? Ataukah menertawakanku?
Hah... itu hanyalah perasaan yang menghitam

Tlah lama aku mencari... Kesalahan yang sama
Selalu sama , selalu begini dan begitu
Aku mulai muak pada hidup ini!
Pikiran yang meremas hatiku membaur..
Mematahkan ribuan saraf dalam otakku
Menghalangiku tuk berpikir jernih.. Ohh.. sakit

Biarlah aku tergeletak bersama sampah-sampah
Kulelah dalam penantian, hati ini tlah remuk
Tak bangga aku jikalau sedih begini
Sedangkan hidup terus berputar, aku terdiam
Buat apalah hidup dalam kegusaran
Ingin ketengan sejenak, tapi tak pernah terjadi

Kuharap semuanya terbawa angin, jauh..
Terhempas ke tepi karang dan hancurlah saja
Tak kupikirkan, cukup kurenungkan saja..
Kehancuran hidup bagai remuk redam
Hanya bisa mengelus dada, oh kapankah?
Semua ini menjadi baik, seperti sedia kala...
0 komentar

Manusia Lemah

"Hidup ini indah karena Cinta"

Ribuan kekelaman menghantui hati
Adakah sesosok teman kan membasuh lukaku
Ribuan mata memandang tajam seolah benci
Selalu aku dan aku.. Akulah kesalahan
Ataukah dunia membenciku karena hadirku ini

Gelap...sungguh gelap...
Ah.... Apa arti semua ini?
Haruskah aku berlari dalam lorong gelap
Kembali merintih tanpa kekasih hati
Aku memuja dan mencinta tak henti padanya
Tapi kurasa hampa, dia kini tlah tiada

Haruskah aku mencoba kembali di sini
Akan pahitnya kegalauan hati
Selalu aku pertahankan namun cinta slalu pergi
Aku tak bisa jika cinta tak kumiliki
Aku tak rela jika semua pergi tak kembali
Siapapun... kutahu, takkan ada yang pahami

Kini biarlah aku berteriak keras
Meminta pada sang Tuhan yang Maha Adil
Jikalah memang aku terlahir sendiri
Biarlah aku bahagia dalam kesendirian
Pun bila aku hidup tak sendiri
Jangan biarkan aku Tuhan!!
Merana dalam kesendirian

Aku hanyalah manusia lemah
Tak kuat, tak hebat, lengkap dalam kekurangan
Hanya bersimpuh dan memohon padamu Tuhan
Biarlah aku tertidur tanpa mencari lagi
Cukuplah aku duduk di sini bersama luka-luka
Ya... Luka-luka yang membatu dalam hati ini
0 komentar

Sang Pujangga Kembali

"Hidup ini indah karena Cinta"

Keluarlah kata yang sekian lama membisu
Tersenyap oleh waktu dan segala alasan
Membuat tangan dan hati ini terdiam
Terhenyak pasrah pada kesibukan dunia

Kini sang pujangga terbangun dari tidurnya
Mengangkat kaki dari pembaringan panjang
Tuk goreskan berjuta keluh dan cerita
Yang meluap hendak tertumpak ruah

Inilah aku dan kekuranganku
Tak bisa berkata lantang dan panjang
Tak cakap bertutur kata dan cerita
Hanya puisilah goresan sisa kehidupan

Semoga sekalian bahagia membacanya
Dan setiap air mata terhapus sudah
Bukan semata tuk tuliskan puisi
Sebagai nasehat untuk kuat dan lebih kuat

Mari berpuisi, bila tak bisa bernyanyi
Mari berpuisi, bila tak enggan berkata
Cinta dan bahagia kita nikmati
Duka dan derita kita berbagi

Read This!!!

Protected by Copyscape DMCA Copyright Detector
 
;