"Hidup ini indah karena Cinta"
Hai... engkau cerita indahku
Mengalun indah bagaikan seruling yang bertiup
Bagaikan gema dalam hati yang menjerit
Berbisikkan cinta, gairah dan nada indah
Engkaulah kata-kata dalam bait syairku
Inspirasi hatiku untuk bertutur lisan
Dalam hujan tetes air mata tak terbatas
Seolah rindu hati setiap mengingat dirimu
Sungguh engkau berharga , betapa berharga
Tak rela jika harus melepas engkau dari hidup
Bagaikan menghembus nafas terakhir nyawaku
Aku mati meski raga ini enggan berakhir
Cinta ini tlah pergi menjauh, jauh dari hatiku
Ke manakah engkau yang dulu kudekap
Di sisiku dengan tatapan manjamu yang manis
Hanya bayang yang kupeluk kini.....
Tak jua aku berhenti bersedih, hentikanlah perih ini
Termenung sendiri pada masa-masa kita bersama
Kenanganmu slalu nyata, kupeluk erat walau bayangan
Jemari yang kugenggam pun juga bayanganmu
Sungguh kutakkuat menahan beban ini
Ya.... Salahku, mencintaimu sepenuh hatiku
Bukan salahmu aku semula menerima cintamu
Kini aku berjalan sepi menangis dan sendiri
"Hidup ini indah karena Cinta"
Cinta kini ke mana gerangan
Hatiku sakit tiada arah tujuan
Bagai duri menusuk kulit ini
Jiwaku menjerit betapa sesaknya hati
Bukanku lemah karena cinta
Atau kurapuh bagai tak berdaya
Ku hanya makluk lemah menyedihkan
Tak berhak dicinta ataupun mencinta
Tak ada cinta yang begitu indah
Saat-saat bersamamu berdua kasihku
Di mana setiap nyata kau ada
Bahkan kuterlelap bayangmu menjaga
Kini engkau pergi tinggalkan jiwa ini
Jiwa rapuh ini yang mengharapkanmu
Dahulu dikau inginkan daku
Kini jua kau campakkan diri ini
Aku hendak bertahan dari rapuhnya hati
Tapi air mata berderai saat kuingat bayangmu
Kubukan lelaki lemah wahai kekasih
Inilah bukti betapa besarnya cintaku padamu
Semua kinipun tinggal kenangan
Tulisan ini hayalah ungkapan rasa belaka
Pun orang membaca tak tahu artinya
Cukup kupendam sakit ini janganlah terobati
Cinta kini ke mana gerangan
Hatiku sakit tiada arah tujuan
Bagai duri menusuk kulit ini
Jiwaku menjerit betapa sesaknya hati
Bukanku lemah karena cinta
Atau kurapuh bagai tak berdaya
Ku hanya makluk lemah menyedihkan
Tak berhak dicinta ataupun mencinta
Tak ada cinta yang begitu indah
Saat-saat bersamamu berdua kasihku
Di mana setiap nyata kau ada
Bahkan kuterlelap bayangmu menjaga
Kini engkau pergi tinggalkan jiwa ini
Jiwa rapuh ini yang mengharapkanmu
Dahulu dikau inginkan daku
Kini jua kau campakkan diri ini
Aku hendak bertahan dari rapuhnya hati
Tapi air mata berderai saat kuingat bayangmu
Kubukan lelaki lemah wahai kekasih
Inilah bukti betapa besarnya cintaku padamu
Semua kinipun tinggal kenangan
Tulisan ini hayalah ungkapan rasa belaka
Pun orang membaca tak tahu artinya
Cukup kupendam sakit ini janganlah terobati
Langganan:
Postingan (Atom)